TAFAKURKU..

Apa yang akan kita lakukan jika kita tahu bahwa kita hanya memiliki waktu beberapa bulan untuk hidup dan bahwa tidak ada obat yang diketahui? Atau ketika ketika merasakan salah satu anggota keluarga kita sakit, dan berbagai upaya telah diusahakan, namun kesembuhan belum juga terwujud? Akankah kita berteriak? Apakah Anda akan runtuh di lantai, menangis dan menangis? Apakah ada kata-kata yang cukup untuk menawarkan penghiburan terkecil sekalipun? 

Setiap hari, orang-orang di seluruh dunia bertempur dalam pertempuran, kita tidak tahu apa-apa tentang hal itu, terlepas dari semua penderitaan mereka, semua kemarahan, kesedihan dan ketakutan mereka, mereka bangkit dan entah bagaimana, mereka menghadapi hari itu.
Bagi kita yang mungkin sedikit lebih tenang, kebaikan dan cinta kita adalah kualitas yang sangat penting, dan kita harus menghargai bagian-bagian lembut jiwa kita karena mereka membantu kita terhubung dengan manusia lain. Bagi kita, yang telah mengetahui kebahagiaan dan rasa sakit, masing-masing memiliki cerita unik kita sendiri untuk dibagikan. Cerita yang mungkin, jika kita dengarkan dan lebih hati-hati, kita akan bisa memahami sedikit lebih baik.

Setiap hari, setiap nafas adalah anugerah dari Tuhan. Kita hanya memiliki apa yang kita butuhkan pada saat ini juga. Sesaat introspeksi, rasa syukur dan kepuasan menjadi diri kita sendiri. Jika kita melihat sesuatu yang indah dalam diri seseorang, Bicaralah. Berbicaralah dengan kebaikan dan rasa syukur. Kebaikan itu gratis! Ingat sering kita temui seseorang yang takut pada sesuatu, mencintai sesuatu dan telah kehilangan sesuatu. Kita tidak pernah benar-benar tahu apa yang sedang dialami seseorang apapun yang mereka hadapi. 

Adakah sedikit sikap yang dapat kulakukan untuk meluruh diri, berpasrah dan mengerti bahwa Tuhan menyiapkan sesuatu yang indah untuk kita?? Hanya ini yang sanggup kulakukan, Kujaga cinta ini tetap mengalir. Kubuang jauh rasa pahit, karena Cinta adalah anugerah yang indah, Harta yang sangat berharga. Tak kan pernah kubiarkan cinta sebagai hal biasa. Aku tidak mau kehilangan cinta sebelum menyadari aku memilikinya. Hargailah, Cintailah, Hormatilah selagi bisa, karena entah sampai kapan napas ini menemani kita.

Tuhan, Hari ini kautaburkan harapan, setitik harapan yang akan membuatku bertekuk lutut memuja-Mu. Terima kasih atas segala anugerah terindah yang Kau beri. Dan andaikan aku bisa meminta, jangan pernah Kau lepaskan tangan-Mu, karena sentuhan-Mu membangunkan lupaku.#
Top of Form


Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Hubungan ibarat sebuah Rumah"

BERANI BEKATA “TIDAK”