Nilai Rasa yang Hilang

Siang itu aku duduk di ruang tamu kos nonton TV, tiba2 pintu terbuka. Ada 2 perempuan muda datang. Aku nggak kenal, cuma sering liat dia dateng ngunjungin tetangga kos. Sepertinya 18 atau 19 taun umurnya. Awalnya cewek muda ini keluar lagi ketika ngeliat aku, meskipun pintunya tetap dibiarkan terbuka. Duduklah mereka di teras.
Tetanggaku lagi nggak ada. Dari pembicaraan mereka, mereka tau kalo tetanggaku nggak ada. Seingetku suaminya sedang operasi di salah satu RS dekat kos.
Selesai makan, aku naruh piring ke Kamar. Handphone tetap kutaruh di meja, TV nggak kumatiin, artinya aku bakal balik lagi. Ketika aku ke ruang tamu, si tomboy sdh berbaring di kursi pjg.
"Permisi....." kataku
Dia hanya nyahut nggak jelas...." hmm?"
Aku duduk di kursi lain dekat dia. Musik yg didengerinnya tetep kenceng, sampai aku nggak bisa denger suara TV.
Masih dengan rasa nggak nyamanku, temennya masuk dan duduk di sebelahku. Kaki diangkat dua2nya, telapak kaki ditaruh di atas meja, daaaaan..... Tidur2an. klop, dua2nya tidur2an di depan dan sampingku.
Setelah acara tv-ku selesai, mereka mendapat telpon dan mereka pun pergi. TANPA bicara sepatah kata pun, pintu dibiarkannya terbuka.
Nyesel rasanya duduk di ruang tamu hari ini, bikin ngelus dada. Kupikir ini bukan beda anak muda Zaman old atau now... ini bkn mslh "seni ketidakteraturan". Ini salah satu kebiasaan yg udah lepas dari karakter budaya yg seharusnya masih di-uri2. Sopan santun hilang. Sedih, sumpah.
Hidup selama hampir 2 bulan di kos2an, aku jadi punya byk catatan ttg "nilai rasa yg hilang"...Hal ini pula yg sering jadi bahan diskusi dg suami. Mudah-mudahan kami masih termasuk org yg wajar "merasa sedih melihat ini". Atau?? Jgn2 kami yg sudah nggak normal?

Berlanjut kejadian tadi siang: πŸ˜‚
Malam hari, akhirnya Ibu kos menegurnya krn parkir sembarangan, ngalangin jalan. Anak ini sempet keluar, kupikir mau mbenerin posisi motor.
"Lurusin aja dik, biar org bisa lewat" kataku (kucoba utk bisa ingetin, meskipun nggak kenal, belajar dari kejadian tadi siang πŸ˜‚)
Eeeh.. Nggak dong... Dia ga ngrubah apapun, langsung masuk Kamar neneknya lagi.
Beberapa waktu yll, dia parkir sembarangan sampai aku dan kursi roda nggak bisa lewat. Aku ketuk Kamar neneknya, dianya nggak ada dan kunci nggak ada pula. Terpaksa aku dan kakeknya yg sakit nggotong motor biar kita bisa Lewat.
Ini apa yg salah ya? Nilai rasa nggak terasah sama sekali.  Kupikir sebagai orang tua kita harus lebih mengingatkan diri bahwa pembentukan karakter anak dalam keluarga sangatlah penting (Catatan kos, 03 january 2018)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Hubungan ibarat sebuah Rumah"

BERANI BEKATA “TIDAK”

TAFAKURKU..